Detail Berita

Launching Aplikasi SIMPLE BANG, Optimalisasi Pemulihan Lahan Bekas Tambang


Aplikasi Sistem Informasi Pemulihan Lahan Bekas Tambang (SIMPLE BANG) merupakan langkah progresif dalam meningkatkan kualitas lahan bekas tambang. Karena tidak hanya berfungsi sebagai media penginformasian penanaman bibit di lahan bekas tambang saja. Di dalamnya mencakup pula pendataan perusahaan yang turut ambil bagian pada penanaman bibit di wilayah Kabupaten Malang. Secara teknis, aplikasi tersebut berfungsi untuk memonitor jumlah pohon ditanam sekaligus memantau pertumbuhannya. Pelaksanaan di lapangan dibantu oleh rekan dari Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Malang selaku mitra Kerja DLH.

Menurut Sekretaris DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman, ST., MT., di Tahun 2022 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang naik ke 67,52. Untuk mengejar target kategori baik di angka 70, tahun 2023 ini yang perlu ditingkatkan adalah capaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan yang masih cukup rendah dengan melakukan gerakan penghijauan secara masif salah satunya dengan memanfaatkan lahan bekas tambang. Terutama bahwa salah satu indikator keberhasilan daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah terpenuhnya target Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang mencakup Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Air (IKA) serta Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKL).

Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tahun 2022 menunjukkan ada 20 titik lahan kritis di Kabupaten Malang, mayoritas bekas galian tambang batu, pasir, dan batu kapur. Hingga saat ini baru ada tiga titik yang ditangani, yakni di Desa Bambang(eks tambang pasir), Desa Ketindan (eks tambang batu), Desa Sumberejo (eks tambang batu kapur). Karena karakteristik tanah bekas tambang yang kurang subur dan sulit mendapatkan sumber air, butuh upaya ekstra untuk melakukan penghijauan lahan bekas tambang tersebut. Salah satunya adalah menanam pohon, dan waktu penanaman di musim penghujan.

Bersama Beiersdorf Indonesia, lahan dengan luas sekitar 1,2 hektare ini ditanami 175 pohon alpukat pameling, dimana sebelumnya dari DLH sudah melakukan inisiasi penanaman 76 pohon ketapang kencana di lahan sekitar 0,8 ha. Diharapkan, pohon alpukat dan ketapang kencana tersebut nantinya dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kawasan wisata Ketindan Trad sehingga dapat dijaga dan dirawat. Sekaligus meningkatkan kualitas lahan, menyumbang serapan CO2 dan suplai oksigen serta berfungsi sebagai resapan air dan mencegah erosi.

Pj Sekda Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah yang mewakili Bupati Malang mengatakan, sektor pertambangan memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Di antaranya melalui penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja, investasi dan infrastruktur. Namun eksplorasi pertambangan yang tidak terkendali juga dapat memicu potensi kekritisan lahan yang memicu timbulnya bencana dan akibat lain yang membahayakan lingkungan. Karena itu, pemulihan lahan pascatambang sangatlah diperlukan untuk mengembalikan fungsinya. Langkah pemulihan tersebut dapat dilakukan melalui upaya penghentian dan pembersihan unsur pencemar, remediasi, rehabilitasi, restorasi, revegetasi dan atau cara lain yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Berita Lain